Selasa, 30 Desember 2008

Teroris itu bernama israel zionis


Tepat subuh tanggal 27/12/08 pesawat-pesawat jet tempur israel menjatuhkan bom-bomnya di bumi para syuhada Gaza. Tak pelak lagi 230 nyawa melayang bak tak ada harganya bagi teroris israel ini. Menjelang hari keempat aggressor ini semakin doyan menumpahkan darah, tercatat 375 jiwa tewas. Inilah sejarah kelam dunia, dimana serang-serangan membela diri kaum muslimin dianggap teroris, sementara zionis israel begitu melenggang tanpa hambatan membantai penduduk palestina. Bahkan bukan rahasia umum lagi Amerika telah memberikan bantuan materil dan moril bagi kejahatan teroris israel ini. Tak menunggu lama, Amerika langsung menunjuk Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas aksi aggressor teroris israel ini. Mereka menyalahkan roket-roket yang ditembakkan oleh Hamas ke wilayah israel sebagai pemicu serangan brutal israel tersebut. Padahal apalah arti roket-roket yang ditembakkan Hamas itu kecuali gambaran protes mereka terhadap baikot yang diterapkan israel atas negeri ini. Jalur-jalur pangan dan obat-obatan yang hendak masuk ke Gaza telah ditahan oleh pihak israel ini sejak beberapa bulan yang lalu. Sungguh sangat wajar Hamas menembakkan roket-roket ke wilayah israel yang bahkan sampai hari ini tidak terdengar korban dari mereka. Karena memang roket yang ditembakkan ini hanya untuk membuka mata dunia bahwa ada ketidakadilan terjadi di Gaza.

Rasa sakit yang diderita kaum muslimin di Palestina terkhusus di Gaza, menjadi penderitaan kaum muslimin dimana pun mereka berada. Hati yang dinaungi aqidah yang sama ikut terkoyak menyaksikan kekejian kaum teroris ini. Apa yang lantas kita perbuat? Banyak, banyak sekali…perlihatkan kebiadaban israel ini pada anak cucu kita, bahwa ternyata mereka lah kaum kuffar itu yang pantas menyandang gelar teroris, bukan kaum muslimin. Kalau kaum muslimin melawan karena memang mereka diintimidasi. Panjatkan doa-doa kita sepenuh hati dan raga untuk keselamatan mereka, alirkan air mata ini kepada Allah, bermohon lah pada-Nya kemenangan bagi bangsa Palestina dan kaum muslimin dimanapun. Tak lupa hapuskan israel dari peta dunia, panjatkan doa itu kepada Allah. Jangan pernah sayangkan harta kita untuk mereka, ingatlah hari di perang Tabuk bersama Rasulullah shallallahu Alaihi wa Sallam semua shahabat berlomba menyumbangkan harta mereka. Ingat pula shahabat Ulbah bin Zaid yang terisak di tengah malam karena kepapaannya tak bisa berjuang bersama kaum muslimin, maka ia menyedekahkan harga diri dan kehormatannya untuk Islam. “Barangsiapa yang mempersiapkan pasukan prihatin ini maka baginya surga", inilah pesan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Al-falahonline.


Senin, 01 Desember 2008

Muliakanlah dirimu dengan bekerja

Bekerjalah, dengan itu anda akan mulia. Apapun jenis pekerjaanmu selagi itu diridhai Allah dan Rasul-Nya, maka anda akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah. Sebaliknya perbuatan meminta-minta itu tidaklah layak. Lihatlah Rasul yang mulia, beliau tidak pernah menerima sedekah, padahal itu halal bagi kaum muslimin. Maka bayangkan kalau itu dilakukan dengan meminta-minta.
Meminta-minta itu hanya layak kepada Sang Khaliq (pencipta) Dia lah Allah. Rasul mengatakan jika ingin meminta maka minta lah kepada Allah, jika ingin memohon pertolongan maka mintalah tolong kepada Allah. Anda tahu kepada siapa ucapkan itu ditujukan? kepada seorang anak kecil...ya sejak kecil Rasulullah saw menanamkan untuk selalu hanya meminta kepada Allah tidak kepada yang lainnya. Dalam kesempatan lain beliau membaiat para shahabatnya untuk tidak meminta kecuali kepada Allah. Hal ini mereka laksanakan dalam kehidupan, bahkan jika ada seseorang yang jatuh tongkatnya ketika ia mengendarai kendaraan, maka ia akan segera turun mengambilnya.

Senin, 24 November 2008

Bersama Al-Qur'an


Allah berfirman:
surah Al-Furqan:30 "Dan bersabdalah Rasul, wahai Tuhanku sesungguhnya ummatku telah meninggalkan (tidak mengacuhkan) al-Qur'an)

Ibnu Abbas mengomentari ayat ini "Barangsiapa yang tidak menghatamkan Al-Qur'an dalam satu bulan maka sesungguhnya ia termasuk tidak mengacuhkan Al-Quran".