Kamis, 20 November 2008

Menikah Dini


Sekarang siapa yang tidak kenal Syekh Puji (sebagaimana yang diberitakan). Ternyata beliau memang syekh secara umur, tapi secara agama beliau memang mengaku bahwa latarbelakangnya adalah pengusaha tulen. Selain infaqnya yang mencapai milyaran, menikahi gadis usia dini yang dilakoninya kontan jadi kontroversi di banyak khalayak. Ada yang bilang itu kebablasan dalam beragama, tapi banyak juga yang bilang ini baru nyunnah. Nah bagaimana sebenarnya ini.

Menikah usia dini adalah perbuatan yang terpuji secara sayriah islam. Perempuan jika mencapai usia baligh maka secara penciptaan jasmani ia siap untuk menikah. Tapi bagaimana secara rohani? Adalah suatu yang sangat mempengaruhi rohani (jiwa) adalah lingkungan. Aisyah menikah di usia dini, telah dianggab siap secara jasmani maupun rohani. Lingkungan arab pada saat itu tidak pernah menganggab aneh pernikahan di usia itu, bahkan prilaku ini merupakan hal yang biasa terjadi di zaman itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai syaari (peletak syariat) menetapkan hal tersebut dengan menikahi Aisyah di umur 9 tahun.

Di zaman sekarang hal ini menjadi sesuatu yang dianggab tabu. Walau tidak di semua daerah. Kondisi penabuan hal inilah yang kemudian ikut membuat perempuan tidak siap secara mental menikah di usia dini. Karena itu perlu waktu mempersiapkan mental para perempuan yang dinikahi di usia dini. Sikap Pak Puji yang mengembalikan istrinya kepada ortunya merupakan sikap yang perlu didukung, sebagai upaya untuk mempersiapkan mental sang istri. Jadi judul dari posting ini akan berubah mejadi nikah gantung, sesuatu sunnah yang perlu di praktekan jika kondisi mendorong hal tersebut. wallahu'alam

Tidak ada komentar: